Manusia dan Cita-Cita
Seorang anak
dilahirkan di dunia merupakan harapan dari sebuah keluarga yang baru, yang
tentu sebuah keluarga itu ingin memiliki keturunannya. Seorang Ayah dan Ibu
tentu juga memiliki sebuah harapan, yaitu harapan semoga anaknya kelak menjadi
seorang yang berhasil. Begitu juga sang anak, dia memiliki sebuah keinginan
yang dia sebut “Cita-cita” yang nantinya anak itu harus mewujudkannya. Semuanya
itu mencakup dari kata “Harapan”. Setiap manusia pasti semuanya memiliki sebuah
harapan, meskipun sulit untuk mencapai suatu harapan tersebut, namun semua itu
akan dicapainya sampai titik darah penghabisan. Terkadang suatu harapan juga
tak sejalan dengan apa yang kita inginkan, alhasil yang kita dapat adalah rasa
menyesal dan kecewa.
Sebagai contoh
pribadi, saya akan menceritakan pengalaman kekecewaan saya terhdap harapan yang
tidak sejalan sesuai dengan keinginan. Pada waktu itu saya berusia sekitar 15
tahunan, yang terfikir di benak saya waktu itu adalah bagaimana caranya menjadi
pemain band yang terhebat pada kontes musik tahunan di sekolah saya. Saya pun
segera mencari dan bergerak untuk menenemukan personil-personil yang nantinya
akan membentuk menjadi sebuah band. Akhirnya dengan cepat saya menemukan, saya dan
teman-teman pun dengan giatnya berlatih untuk menjadi yang terhebat di sekolah,
sampai pada akhirnya acara itu pun tiba dan semua kontestan pun tampil dengan
kemampuannya masing-masing. Kami pun tampil sesuai dengan kemampuan kami yang
kita anggap sudah menjadi penampillan terbaik, kami pun yakin bisa menjadi
juara pada saat itu. Dan pengumuman juara itu pun tiba, dengan sangat yakin
kami bisa menang, akhirnya “harapan” kosong itu pun dating dengan membawa
kekecewaan. Kami tidak menang padahal kami sangat yakin kalau kami akan menang.
Itulah sebagai contoh kecil harapan yang tak sesuai dengan keinginan.
Kalau di jadikan
sebuah diagaram, cita-cita kita bila ingin tercapai akan mengalami proses
seperti ini,
Cita-cita
---> Harapan ---> Niat ---> Usaha ---> Berdoa
Siklus ini pasti akan kita rasakan bila kita ingin
mengejar cita-cita yang akan kita inginkan. Maka kaitannya dalam kasus ini adalah manusia dalam mencapai
cita-cita,maka diwajibkanuntuk berusaha karena cita-cita hidup tidak akan
datang dengan sendirinya dan menghampiri manusia. Manusia haruslah berusaha
mencari peluang-peluang untuk mencapai cita-citanya. Maka manusia dituntut
menjadi pribadi yang selalu berusaha demi tercapainya cita-cita hidup.
Disamping berusaha, manusia haruslah berdoa agar segala sesuatu yang
diusahakannya mendapat ridho dari Tuhan. Berusaha diimbangi dengan berdoa akan
menghantarkan manusia pada tercapainya cita-cita. Berusaha dan berdoa adalah
kunci menuju ke suksesan.
Nama : FERDY ROBIYANTO
kelas : 1ka12
NPM : 12111825
Tidak ada komentar:
Posting Komentar